Perwakilan supporter menyampaikan tanggapan setelah lanjutan Liga 1 2022/2023 kembali bergulir.
Kasta tertinggi sepak bola Indonesia resmi dilanjutkan pada Senin (5/11). Kepastian itu disampaikan oleh Menkopolhukam RI Mahfud MD dalam konferensi pers di Jakarta, beberapa saat sebelum kick-off tiga laga pertama antara PSM Makassar vs Persikabo, Bhayangkara FC vs PSS Sleman, dan Madura United vs PSIS Semarang.
Terdapat beberapa perubahan signifikan dalam lanjutan Liga 1 2022/2023. Enam pekan pertandingan digelar secara tertutup tanpa penonton di lima stadion yang terletak di Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta.
Menanggapi hal itu, perwakilan Aremania Muhammad Salahuddin menyayangkan keputusan kembalinya Liga 1 2022/2023. Ia menyoroti soal beberapa aspek yang ditengarai masih diabaikan oleh penyelenggara.
“Kami menyesalkan kenapa liga itu tetap diselenggarakan tanpa syarat apapun, terutama syarat keselamatan. Meskipun tanpa penonton, seolah-olah itu bisa meminimalisasi faktor risiko, tapi poinnya bukan itu. Komitmen liga atau menyelenggarakan kompetisi yang aman itu belum tercermin di sini,” katanya kepada CNNIndonesia.com.
Ia berpendapat, proses pengusutan tuntas Tragedi Kanjuruhan tidak berhenti saat keadilan bagi para korban sudah terpenuhi. Menurutnya, jaminan keselamatan penonton dan segala pihak yang ada di dalam lingkaran kompetisi juga perlu ditegakkan.
“Kami tidak melihat poin [keselamatan] itu. Rekomendasi TGIPF juga tidak tercermin dalam penyelenggaraan kompetisi,” ujar dia.
Sementara Ketua Umum Jakmania, Diky Soemarno menyampaikan bakal tetap memberi dukungan kepada Persija Jakarta yang kembali berlaga di Liga 1 2022/2023. Meski begitu, ia menyatakan tetap berharap keadilan bisa diraih seluruh korban Tragedi Kanjuruhan.
“Kami hanya bisa menyaksikan dan mendukung tim kebanggaan dari layar kaca dan Jakmania selalu menuntut keadilan untuk Aremania. Posisi kami di situ,” kata Diky.
Sementara Koordinator Bonek, Hamin Gimbal menuturkan seluruh pihak harus berbenah usai Liga 1 2022/2023 resmi kembali dimulai. Ia berharap perbaikan dilakukan dari pihak teratas hingga terbawah.
“Untuk ke depannya, PSSI harus belajar dari pengalaman. Kami sebagai suporter juga perlu berbenah. Bonek memang tidak ada ketua, tapi kami punya Korwil untuk sosialisasi agar tertib,” kata Cak Hamin.
Kemudian Ketua Viking Frontline, Tobias Ginanjar berpendapat bahwa lanjutan Liga 1 2022/2023 tertutup untuk penonton mencerminkan seakan-akan suporter hanya sebatas objek di mata kompetisi.
“Jadi ada kesan tanpa penonton berarti semuanya akan aman dan tertib. Bukan begitu. Semua penanggungjawab baik panpel dan polisi harus siap belajar dari kesalahan dan siap menggelar pertandingan dengan penonton. Bukan dengan jalan pintas digelar tanpa penonton,” kata Tobias.
Ia tak menampik banyak pihak yang bergantung pada kompetisi seperti pemain, pelatih, dan pelaku ekonomi. Kendati demikian, Tobias meminta proses usut tuntas terhadap Tragedi Kanjuruhan tetap berjalan.
“Pihak supporter khawatir dari bergulirnya liga ini dapat melupakan kasus yang terjadi. Padahal jika sudah diputuskan berjalan, maka usut tuntas juga harus berjalan bahkan perlu dipercepat. Bukan hanya liganya saja yang cepat-cepat mulai,” ucapnya.
[Gambas:Video CNN]
(ikw/sry)
Sumber: www.cnnindonesia.com