PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) mengklaim bahwa penetapan jadwal pertandingan Liga 1 Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu merupakan kesepakatan bersama.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Operasional PT LIB Irjen (Purn) Sudjarno sekaligus merespons Indosiar selaku pihak pemilik hak siar yang menyebut keputusan akhir penetapan jadwal berada di PT LIB.
Sebagai informasi, Kapolres Malang sempat meminta pertandingan dimajukan menjadi sore hari karena alasan keamanan. Namun, PT LIB menolak dan pertandingan tetap digelar pukul 20.00 WIB.
“Itu keputusan bersama yang sudah dikoordinasikan sedemikian rupa termasuk dengan broadcast,” kata Sudjarno di Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Jakarta Pusat, Rabu (19/10).
Sudjarno berkata pernyataan itu dia sampaikan juga saat dimintai keterangan oleh Komnas HAM. Selain itu, pihaknya juga menyampaikan kapasitasnya dalam Liga 1 Arema vs Persebaya.
“Kami sudah dimintai keterangan oleh Komnas HAM terkait apa yang terjadi tentu terkait dengan apa yang LIB lakukan, apa yang LIB perbuat,” ujarnya.
Adapun garis besar yang ditanyakan Komnas HAM kepada pihaknya yaitu terkait tata kelola LIB selaku operator yang diberi mandat oleh PSSI.
“Yang kedua terkait dengan beberapa hal yang merupakan informasi-informasi yang perlu diklarifikasi,” ujarnya.
Sebelumnya, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan menyebut peran Sudjarno dalam mengatur jadwal pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Dalam dokumen TGIPF, ada catatan mengenai kesaksian Komnas HAM. Komnas menyebut ada tekanan-tekanan dari seorang pensiunan jenderal ke Kapolres Malang.
“Dir. Ops PT. LIB Irjen. Pol. Sudjarno melakukan tindakan- tindakan yang menekan Kapolres Malang agar pertandingan Arema vs Persebaya tetap dilakukan malam hari,” dikutip dari dokumen hasil temuan TGIPF Tragedi Stadion Kanjuruhan.
|
Kesaksian Komnas HAM itu mirip dengan kesaksian Polres Malang pada dokumen itu. Polres Malang telah melayangkan surat resmi untuk meminta jadwal pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dimajukan.
Usai pertandingan itu terdapat suporter yang masuk ke lapangan dan kemudian aparat menyemprotkan gas air mata. Hingga saat ini tercatat 133 orang meninggal dunia dan lebih dari 400 orang luka-luka.
[Gambas:Video CNN]
(yla/nva)
Sumber: www.cnnindonesia.com