Jakarta, CNN Indonesia —
Pemanggilan pemain-pemain kelahiran luar negeri menjadi salah satu kunci sukses Maroko di Piala Dunia 2022.
Maroko mencuri perhatian berkat penampilan gemilang di Piala Dunia tahun ini. Menahan Kroasia, mengalahkan Belgia, mendepak Spanyol, dan menumbangkan Portugal, Maroko akan berlaga menghadapi juara bertahan Prancis pada babak semifinal.
Maroko menuai sukses berkat kehadiran pemain-pemain ‘asing’. Mayoritas dari 26 pemain yang didaftarkan untuk Piala Dunia 2022 lahir di luar Maroko.
Ada 14 pemain yang lahir di luar negeri. Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak dibanding kesebelasan lain pada Piala Dunia kali ini.
Dikutip dari Reuters, Maroko merupakan negara dengan jumlah populasi migran terbesar di Eropa.
Federasi Sepak Bola Maroko pun melakukan pemantauan terhadap bakat-bakat lapangan hijau dengan darah dari negara Afrika Utara tersebut. Langkah cepat pun diambil ketika ada potensi bentrok kepentingan dengan negara lain.
Hakim Ziyech dan Sofyan Amrabat pernah membela timnas Belanda di level junior dan kini sama-sama mengusung panji Singa Atlas di Piala Dunia.
“Orang tua saya adalah orang Maroko dan kakek nenek saya juga orang Maroko. Tiap kali saya ke sana saya tidak bisa berkata-kata soal perasaan saya, itu adalah rumah saya. Belanda juga rumah saya, tetapi Maroko spesial,” ucap Amrabat.
Sofyan Amrabat pernah membela Belanda di level timnas junior. (REUTERS/LEE SMITH)
|
Menurut salah satu pemantau bakat Maroko di Belgia Noureddine Moukrim, pendekatan dilakukan sejak dini dan tidak pernah ada paksaan.
“Yang ada adalah diskusi yang jujur dengan pemain dan keluarga mereka,” ujar Moukrim.
Kebijakan Maroko mendatangkan pemain-pemain kelahiran luar negeri sempat mendapat kritik dari pemain ‘asli’.
“Sebelum Piala Dunia kami mendapat banyak masalah soal pemain kelahiran Eropa dan yang tidak lahir di Maroko dan banyak jurnalis bertanya, ‘Kenapa tidak memainkan pemain kelahiran Maroko?’,” ujar pelatih Walid Regragoui.
“Hari ini kita melihat semua orang Maroko [yang lahir di manapun] adalah orang Maroko. Ketika berbicara soal timnas dia rela mati, rela berjuang. Sebagai pelatih, saya lahir di Prancis, tetapi tak ada yang meragukan hati saya untuk negara ini,” sambungnya.
Langkah yang dilakukan Maroko bukan hal asing dalam sepak bola. Banyak negara yang melakukan hal serupa, termasuk Indonesia dengan mendatangkan Irfan Bachdim dan Elkan Baggott sebagai pemain timnas meski terlahir di luar negeri.
[Gambas:Video CNN]
(nva/ptr)
Sumber: www.cnnindonesia.com